Sariawan
Tanda dan gejala
Penyebab
Kekebalan
Sariawan adalah luka pada selaput lendir bibir atau gusi yang disebabkan kekurangan vitamin C. Selain itu, sariawan dapat pula disebabkan oleh perawatan gigi dan kebersihan mulut yang kurang seksama.
Seriawan bibir bawah
Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa)[1] adalah
suatu kelainan pada selaput
lendir mulutberupa luka pada mulut yang berbentuk bercak
berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.
Seriawan merupakan
penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi
menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.[2]
Ada beberapa faktor
penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan, seperti luka
tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan
mulut tidak terjaga, faktorpsikologi, dan
kondisi tubuh yang tidak fit.
Seriawan di tempat
yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker
rongga mulut.[3]
Stomatitis
Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya
SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung
asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun
penggunaan gigi palsu baru), dsb.
Penyakit kekurangan
vitamin C sendiri adalah skorbut (scurvy) atau kegagalan proses
sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura)
dsb.
Tanda dan gejala
Penderita seriawan
tidak menunjukkan gejala yang terdeteksi secara sistemik.[4] Secara
umum, gejala yang terjadi meliputi sensasi prodromal seperti terbakar, gatal
atau rasa menyengat yang mendahului, beberapa jam sebelum terjadinya luka,
serta rasa nyeri yang sering tidak sesuai dengan tingkat ulserasi dan
diperparah dengan kontak fisik, terutama dengan makanan dan minuman (misalnya,
asam) tertentu. Nyeri terburuk terjadi sejak terjadinya seriawan, dan berangsur-angsur
berkurang seiring dengan berlangsungnya proses penyembuhan.[5] Jika
seriawan terjadi di daerah lidah, seriawan tersebut akan membuat berbicara
serta mengunyah menjadi tidak nyaman, sementara seriawan yang terjadi di
langit-langit mulut atau di kerongkongan dapat menyebapkan nyeri saat menelan.[5]
Penyebab
Penyebabnya seriawan
tidak sepenuhnya jelas,[4] tapi
diperkirakan banyak faktor yang dapat menyebabkannya.[6] Diperkirakan
seriawan tidak disebabkan oleh penyebab tunggal, melainkan beberapa kondisi
yang memicu timbulnya seriawan.[4] Beberapa
penelitian telah berusaha untuk mengidentifikasi organisme penyebab seriawan,
tetapi tampaknya seriawan bukan penyakit menular [4] Kerusakan
mukosa kemungkinan disebabkan sebagai hasil dari reaksi kekebalan mediator Sel T (T
limfosit) yang melibatkan terbentuknya interleukin dan faktor
nekrosis tumor-alfa (TNF-α) [6] Mastosit dan makrofaga juga
terlibat, mensekresi TNF-α bersama dengan sel T.
Kekebalan
Setidaknya 40% orang
penderita seriawan memiliki riwayat keluarga yang juga penderita seriawan. Hal
ini menunjukkan bahwa beberapa orang secara genetik memiliki kecenderungan
untuk menderita sariawan HLA-B12, HLA-B51, HLA-Cw7, HLA-A2, HLA-A11,
dan HLA-DR2 merupakan contoh jenis antigen leukosit manusia yang berhubungan dengan seriawan. Namun, jenis HLA tersebut tidak secara
konsisten terkait dengan kondisi tersebut, serta bervariasi tergantung pada
etnis.[8] Orang
yang memiliki riwayat keluarga positif terhadap seriawan cenderung
mengembangkan sistem kekebalan yang lebih baik sejak usia dini dibanding mereka
yang tidak memiliki riwayat keluarga positif terhadap seriawan
Stres memiliki efek pada sistem kekebalan
tubuh,[9] yang
mungkin menjelaskan mengapa beberapa kasus seriawan berkorelasi langsung dengan
kondisi stres. Sering dikatakan bahwa seriawan banyak timbul pada masa-masa
ujian, serta berkurang pada saat musim liburan.
No comments:
Post a Comment