Cari

Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Perawatan dan pemeliharaan kesehatan badan tradisional

Perawatan badan secara tradisional

Perawatan badan secara tradisional adalah perawatan badan yang secara keseluruhan perlakuannya dilakukan secara alamiah, termasuk di dalamnya alat dan bahan yang digunakan.


Jenis-jenis Perawatan Tubuh Secara Tradisional

Tampil cantik dan sehat merupakan dambaan setiap wanita. Kemulusan dan kekencangan kulit seluruh tubuh merupakan suatu bagian yang sangat esensial untuk mencapai kesempurnaan kecantikan. Penampilan cantik dan sehat memerlukan perawatan yang khusus yang dapat dilakukan secara tradisional. Perawatan tubuh secara tradisional meliputi perawatan kulit tubuh yang dapat dilakukan dengan perawatan harian (mandi). perawatan mingguan dapat dilakukan dengan (Massage/pijat, perawatan lulur dan mandi berendam/mandi rempah-rempah), perawatan khusus (perawatan payudara dan daerah kewanitaan) serta minum jamu yang berfungsi untuk merawat kesehatan dan kesegaran kulit tubuh, relaksasi dan menanggulangi masalah-masalah emosional

a. Perawatan Harian (Mandi)
Mandi adalah kegiatan mencuci tubuh dengan air yang dilakukan dengan cara menyiramkan air, menyemprotkan air, ataupun merendam tubuh di dalam air. Manusia perlu mandi untuk menghilangkan keringat, debu dan sel-sel kulit mati. Mandi tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kebersihan, menjaga penampilan agar tetap rapi, menjauhkan diri dari stres tetapi juga untuk memelihara kesehatan tubuh. Secara umum, manfaat mandi adalah untuk membersihkan tubuh. Saat ini aktivitas mandi dapat dilakukan dengan berbagai bahan dan wewangian, seperti mandi susu, mandi cokelat, mandi lumpur, mandi uap (sauna) dan sebagainya.

Mandi setiap hari sangat penting dilakukan agar kulit tubuh kita tetap sehat, terhindar dari kuman serta dapat
membantu untuk mencegah bau badan yang kurang sedap. Tubuh akan menjadi kotor dan mengeluarkan banyak keringat setelah melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Mandi dengan menggunakan sabun dapat membersihkan kulit dari segala kotoran dan debu, sehingga setelah mandi tubuh akan lebih bersih, segar dan sehat.

Aktivitas mandi biasanya menggunakan sabun untuk membersihkan kotoran yang melekat di tubuh. Saat menggosok tubuh dengan sabun lakukan sedikit pijatan halus untuk pengelupasan dan membuang kulit tua dan mati. Pengelupasan akan membuat kulit halus dan segar. Penggunaan sabun penting untuk membersihkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan membunuh kuman yang melekat di tubuh. Mandi dengan menggunakan air dingin akan membuat tubuh menjadi segar dan jika mengunakan air hangat, otot akan lebih terasa lebih nyaman dan rileks.

Sabun mandi yang terbuat dari ramuan tradisional mempunyai berbagai manfaat yang baik bagi kulit tubuh, seperti sabun mandi yang memiliki kandungan minyak zaitun, tabir surya, ekstra bunga tanjung, ekstrak bunga kenanga, menthol, biji kasturi, ekstrak bunga sekar sari. Sabun mandi yang memiliki ramuan-ramuan tradisional tersebut memiliki fungsi untuk melembutkan, melembabkan, mencegah kekeringan, melindungi dari sinar ultra violet, meredakan gatal-gatal, mencegah timbulnya biang keringat, dan mencegah masalah bau badan. Penggunaan sabun, peralatan mandi dan aktivitas mandi dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Memilih sabun mandi untuk tiap jenis kulit
Berdasarkan istilahnya, sabun memiliki arti yang sama dengan deterjen. Sabun berasal dari kata sapo karena dalam pembuatan sabun ada proses saponifikasi sedangkan deterjen berasal dari kata deterjere, artinya membersihkan. Keduanyan berfungsi untuk membersihkan dan keduanya adalah sabun. Sabun terbagi atas dua jenis yaitu sabun klasik atau konvensional yang dahulu kita kenal, terbuat dari lemak atau minyak nabati dan garam alkali (basa), jenis kedua sabun sintetik terbuat dari bahan-bahan sintetik.

Bahan sintetik yang dimaksud adalah surfactan, antioksidan (agar sabun tidak bau tengik), pelembab, pewarna, penstabil atau penurun pH (asam sulfat, asam klorida) dan parfum. Semua komposisi tersebut berada dalam komposisi seimbang sesuai peruntukannya, jenis kulit dan tujuan pemakaian, misalnya untuk keharuman tubuh, tersedia sabun dengan bahan parfum, ada juga sabun kesehatan

2) Alat-alat Mandi
Kegiatan mandi bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Agar khasiatnya dapat dirasakan maksimal, cara mandi harus dilakukan dengan benar. Berbagai peralatan mandi dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kotoran yang melekat di badan ketika mandi. 
  • Back brush, berfungsi membersihkan dan menggosok bagian punggung.
  • Body brush, berfungsi mengangkat sel-sel kulit yang mati.
  • Loofah, Spons dengan tekstur lebih kasar dari shower puff. Baik jika digunakan sehabis beraktivitas berat hingga kulit bersih sempurna.
  • Shower puff, bermanfaat menjangkau daerah belakang tubuh. Pilih bahan yang lembut. Keuntungannya memudahkan mandi dan irit sabun.
  • Spon, untuk membersihkan tubuh dengan lebih seksama, tanpa membuat iritasi. Untuk wajah gunakan spons khusus yang teksturnya lebih halus.
  • Shower cap, untuk menutup rambut agar terlindung dari cipratan air atau busa sabun.
  • Batu apung, berpungsi membersihkan bagian - bagian yang kasar, seperti tumit kaki, lutut dan sikut tangan.

3) Cara Mandi
Mandi merupakan kegiatan perawatan tubuh dan kulit yang mempunyai banyak khasiat. Cara mandi yang benar dapat memaksimalkan manfaat kegiatan mandi.
  • Lakukan kegiatan mandi sehari dua kali.
  • Pilih sabun mandi yang tepat sesuai jenis kulit dan tujuan pemakaiannya.
  • Gunakan sabun secara merata di seluruh bagian tubuh begitupun saat membilasnya.
  • Tidak ada perbedaan mendasar antara sabun cair (liquid soap) dengan sabun batangan (solid soap). Pilihan keduanya, lebih karena pertimbangan fungsional pemakaiannya, seperti alasan higienitas, ekonomis dan kepraktisan.
  • Saat mandi, gunakan air mengalir dari pada air bak untuk alasan higienitas.
  • Simpan sabun batangan di wadah yang bagian alasnya berlubang dan bagian atasnya tertutup.


b. Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan sangat penting dilakukan guna untuk menyempurnakan perawatan kesehatan, kebersihan dan kecantikan kulit tubuh yang tidak cukup dilakukan dengan hanya melakukan perawatan harian (mandi) saja. Perawatan tubuh secara tradisional ini dapat dilakukan dengan perawatan massage (pijat), perawatan lulur, mandi berendam (mandi rempah-rempah).

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan perawatan tubuh adalah merapikan ruangan yang bersih dan hygiene, massage bed yang sudah ditata rapi, dan mempersiapkan semua kebutuhan untuk melakukan perawatan tubuh secara tradisional, seperti: mempersiapkan alat, lenan, bahan dan kosmetik. Alat yang diperlukan adalah: meja kecil, waskom, mangkuk dan kuas untuk lulur. Bahan dan lenan yang diperlukan yaitu: kapas/tissue, handuk besar dan kecil, hair bendo, wash lap, alas untuk meja kecil, kain/kamisol. Kosmetik yang diperlukan antara lain: minyak essensial untuk massage, lulur, rempahrempah  dan lotion.

Penampilan diri merupakan faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan kemantapan diri serta kesuksesan dari kepribadian seseorang. Kepribadian yang baik dapat membuat kehidupan seseorang lebih nyaman dan menyenangkan. Penampilan yang baik tidak terlepas dari faktor kesehatan dan bagaimana cara perawatannya agar dapat tetap cantik dan sehat. Perawatan tubuh tersebut dapat dilakukan secara tradisional, yaitu dengan menggunakan ramuan-ramuan alam, yang merupakan warisan budaya bangsa.

Tahapan kontraindikasi perlu dilakukan sebelum perawatan tubuh secara massage dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui kelainan atau kelunakan yang ada di dalam tubuh klien. Dengan kontraindikasi dapat ditentukan volume atau tekanan gerakan atau tekanan gerakan pijat yang sesuai dengan kondisi tubuh atau bagian tubuh tertentu dari tubuh klien tersebut. Pada kontraindikasi dapat dilakukan pemeriksaan antara lain :

a) Refleksi dan relaksasi otot
Refleksi dan relaksasi otot dilakukan dengan menyentuh, meraba dan menekan pada bagian-bagian tubuh sehingga dapat diketahui apakah ada yang memar, bengkak, nyeri, penggumpalan jaringan lemak atau selulit, tekstur kulit dan tonus susunan otot. Contohnya: Thrombo-Phlebitis dan kondisi sejenis yaitu radang dari pembuluh darah vena. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan, panas, dan bengkak. Jika kulit sekitarnya disentuh, terasa lembek dan sakit. Jika terbentuk gumpalan darah beku di dalam vena, maka dengan pemijatan gumpalan tersebut akan bergerak dan bisa berakibat fatal (kematian) jika menggumpal di dalam vena. 

b) Temperatur Tinggi/Demam
Tubuh dalam keadaan demam akan mengeluarkan toksin. Maka tidak dianjurkan melakukan pemijatan, karena akan memicu produksi toksin di dalam tubuh.

c) Infeksi Penyakit Kulit
Penyakit kulit sejenis jerawat dan eksim tidak menular, bahkan akan sembuh dengan menggunakan minyak esensial lavender. Pijat dilarang untuk permukaan kulit yang menderita radang di bawah kulit seperti bisul.

d) Bekas Luka atau Operasi Baru
Bekas luka yang masih baru atau luka terbuka pada klien sebaiknya tidak dipijat pada bagian tersebut.

e) Kondisi Peradangan (Bursitis)
Gejala di bagian peradangan adalah warna kemerahan,  terasa panas, lunak dan sakit jika disentuh dan sebaiknya bagian yang meradang tersebut dilarang dipijat

f) Kanker
Pijat yang lembut bermanfaat bagi para pasien kanker. Produksi hormon edorfin sebagai reaksi pemijatan, dapat meredakan rasa sakit yang disebabkan kanker.



Teknik – Teknik Perawatan Badan Secara Tradisional

Sebelum melakukan perawatan, seorang operator harus mempersiap kan kebersihan diri, seperti mencuci tangan, menggunting kuku jari tangan hingga tergolong pendek dan pakaian yang dikenakanpun harus nyaman dan longgar, sehingga memudahkan operator untuk bergerak saat melakukan perawatan. Berbagai teknik perawatan badan yang dilakukan secara tradisional, diantaranya adalah :

a. Perawatan Dengan Cara Massage (Pijat)
Massage atau pijat adalah cara untuk penyembuhan yang memiliki banyak manfaat bagi semua sistem organ tubuh. Massage dapat mempengaruhi organ-organ tubuh sesuai dengan area yang akan dipijat. Manfaatnya antara lain: 
  • Meningkatkan fungsi kulit : Peredaran darah dalam tubuh yang meningkat akan membantu proses untuk menghasilkan kelenjar minyak yang akan lebih efektif memproduksi keringat, sehingga akan membuang zat yang tidak berguna. Lapisan epidermis yang paling luar akan larut sehingga kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi kulit sebagai daya penyerap akan lebih meningkat dan kulit menjadi lebih halus. 
  • Melarutkan lemak : Gerakan pengurutan yang sifatnya menekan dan menghentak seperti meremas/ memijat, menepuk, memukul dapat membantu melarutkan lemak sehingga terjadi pembakaran tubuh.
  • Meningkatkan refleksi pada pencernaaan : Pengurutan perut dengan gerakan-gerakan tertentu akan lebih merangsang gerak refleksi (Peristaltik), dengan demikian akan lebih memperlancar sistem pencernaan.
  • Meningkatkan fungsi jaringan otot : Meningkatnya sirkulasi peredaran darah dapat meningkatkan nutrisi (sari makanan) ke dalam jaringan otot sehingga kekenyalan dan elastisitas akan lebih bertahan.
  • Meningkatnya peredaran darah yang ditimbulkan oleh gerak pengurutan akan meningkat pula nutrisi sehingga dapat memberi makanan pada sel-sel tulang. Dengan demikian meningkat pula pertumbuhan gerak persendian.
  • Meningkatkan fungsi jaringan syaraf : Gerakan vibrace dan friction dapat merangsang pada fungsi syaraf di seluruh tubuh. 
  • Sistem Getah Bening : Luka akibat pukulan akan menyebabkan terjadinya pembengkakan yang masuk ke dalam sirkulasi getah bening. Pijat dapat mengosongkan saluran getah bening dan menyembuhkan bengkak tersebut. Jika cairan yang membuat bengkak tidak disingkirkan, maka akan mengeras sehingga tidak dapat
  • melewati saluran getah bening. Akibatnya gumpalan cairan yang mengeras tersebut akan menyumpal di sekeliling jaringan:otot, tulang, urat, ikatan sendi tulang (ligament) dan kemudian terbentuk “pelekatan” (adhesion).
  • Sistem Kandung Kemih : Pijat di bagian punggung dan perut akan meningkatkan aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk sisa metabolisme dan mengurangi penumpukkan cairan.
  • Sistem Reproduksi : Sistem reproduksi juga dapat ditingkatkan. Pijat pada bagian perut dan punggung dapat membantu meredakan masalah haid, seperti rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak teratur, dan lain-lain.

Penggunaan Minyak Pijat (Minyak Essensial) 
Proses memijat akan lebih efektif dengan menggunakan minyak pijat atau minyak essensial, karena tangan akan meluncur dengan lembut dipermukaan kulit. Minyak essensial juga melindungi kulit dari abrasi. Minyak pijat mengandung vitamin, mineral dan asam lemak, protein, lesitin dan adapula minyak pijat yang mengandung zat aktif yang menyembuhkan yaitu: Gamma, linolech, acid (GLA).

Minyak pijat sangat bermanfaat bagi semua tipe kulit, seperti kulit kering, kulit sensitif, kulit tua/keriput, juga bermanfaat bagi kulit yang bermasalah antara lain anti radang, sebagai astringent, hormonal, menyembuhkan dan melembut-kan kulit. untuk kulit sensitif, kulit yang berpenyakit eksim, psoriasis, ruam kulit, varises, luka, bekas luka, luka baring (bedsore) dan memar. Minyak pijat juga dapat meredakan PMS (Pre Menstrual Sindrome) masalah haid, MS (Multiple Sclerosis), penyakit jantung, dan kadar kolesterol tinggi.

(Diknas)

Metode baru hilangkan virus HIV dari tubuh

Perbedaan HIV dan AIDS
Sumber gbr : Moringa.co.id


HIV dan AIDS, kedua singkatan ini sering kali disandingkan sehingga orang biasanya menganggapnya suatu kondisi yang sama. Padahal, keduanya adalah diagnosis yang berbeda. 


HIV, kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS. 



Nama HIV menggambarkan seperti apa virus ini, hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya menjadi tidak bisa bekerja efektif seperti seharusnya.



Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang sedang dikandung.



Tidak seperti banyak virus lain, sistem imun kita tidak bisa menyerang balik dan membersihkan secara tuntas HIV. Para ilmuwan belum dapat mengetahui mengapa tubuh kita tidak bisa melawan HIV. Meski begitu, obat-obatan dengan sukses bisa mengendalikannya.



Jika HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, AIDS adalah kondisi atau sindrom. Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).



AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun. Kondisi ini sangat kompleks dan bervariasi pada setiap orang. Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang seseorang alami sebagai akibat dari kerusakan sistem imun. 



Orang yang sudah masuk pada kondisi AIDS tubuhnya tidak bisa melawan infeksi, sesederhana virus influenza, seperti halnya pada orang yang normal. Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.



Beberapa tahun lalu, diagnosis HIV atau AIDS berarti lonceng kematian. Namun, berkat penelitian dan pengembangan terapi baru, orang yang terinfeksi virus ini bisa hidup panjang dan produktif.



Orang yang terinfeksi HIV bisa saja hidup sehat tanpa masuk pada tahap AIDS. Meski begitu, orang yang sudah pada kondisi AIDS pasti memiliki virus HIV di tubuhnya. Karena belum ada obatnya, infeksi HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari tubuh.

(Kompas.com)


Metode Baru Hilangkan Virus HIV dari tubuh

Peneliti dari Temple University menemukan metode baru untuk menghilangkan virus HIV, penyebab Aquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) secara permanen dari tubuh. Metode ini setidaknya telah teruji di laboratorium.  

Hingga kini, vaksin untuk menyembuhkan penderita HIV/AIDS secara total belum ditemukan. Sekitar 75 juta orang telah terinveksi HIV dan 36 juta diantaranya meninggal akibat infeksi oportunistik.

Untuk menghilangkan virus HIV dari tubuh, Wenhui Hu dari Center for Neurovirology and The Comprehensive NeuroAIDS Center di Temple University dan rekannya menggunakan pendekatan genetik atau molekuler.

Pada dasarnya, cara eradikasi HIV yang dikembangkan adalah memotong material genetik virus HIV-1 dari DNA manusia. HIV-1 ialah tipe HIV yang paling banyak menyerang manusia. Jenis lain adalah HIV-1.

Peneliti menarget bagian genetik HIV yang disebut Long Term Repeats (LTRs). Ini adalah bagian untaian berulang yang ada pada ujung material genetik HIV. Bagian ini berguna untuk menyatukan diri dengan inang serta mengontrol ekspresi virus.

Untaian Asam Ribosa Nukleat (RNA) yang spesifik dan enzim bernama Cas9 digunakan untuk memisahkan material genetik virus dari DNA manusia. Memotong materi genetik itu berarti mematikan si virus.

Diberitakan situs IFLscience.com, Selasa (22/7/2014), metode ini sukses menekan angka HIV. Selain itu, metode ini juga terbukti mencegah infeksi virus HIV pada sel manusia yang masih sehat. Ini membuktikan, metode yang sama juga bisa dipakai untuk pencegahan.

Masih harus menunggu lama hingga metode ini bisa diaplikasikan pada manusia. Namun, setidaknya metode ini memberi harapan. Saat ini, peneliti sedang melakukan uji pra-klinis. Hasil riset ini dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

(Sumber  : Kompas.com)

arti posyandu adalah

Pengertian POSYANDU

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.

Kegiatan POSYANDU

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan / pilihan.
 

A.   Kegiatan utama, mencakup;
- kesehatan ibu dan anak;
- keluarga berencana;
- imunisasi;
- gizi;
- pencegahan dan penanggulangan diare.

B.   Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi.
Kegiatan baru tersebut misalnya;
- Bina Keluarga Balita (BKB);
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
- berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya


Manfaat POSYANDU

A. Bagi Masyarakat
1.    Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
2.    Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk.
3.    Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
4.    Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
5.    Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
6.    Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
7.    Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
8.    Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
9.    Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.

B. Bagi Kader
1.    Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
2.    Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.
3.    Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan.
4.    Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu

Penyelenggaraan POSYANDU
A. Pengelola Posyandu
Dalam penyelenggaraannya, pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.

Kriteria pengelola Posyandu.
1. Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2.  Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat.
3.  Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.

B. Waktu dan Lokasi Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya satu (1) kali dalam sebulan. Jika diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu (1) kali dalam sebulan. Hari dan waktunya sesuai dengan hasil kesepakatan masyarakat.
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

    (Kemenkes RI)


Pengertian sanitasi adalah

Pengertian Sanitasi adalah
Kata sanitasi berasal dari bahasa Latin, yaitu SANITAS yang berarti "kesehatan". Apabila diterapkan pada industri makanan, maka sanitasi sebagai "Penciptaan dan pemeliharaan higienis dan kondisi sehat."
Secara keilmuan Sanitasi adalah ilmu terapan yang menggabungkan prinsip-prinsip desain, pengembangan, implementasi, pemeliharaan, pemulihan, dan/atau perbaikan praktik higienis dan kondisi sehat.

Aplikasi Sanitasi merujuk praktik-praktik higienis yang dirancang untuk mempertahankan lingkungan yang bersih dan sehat pada makanan dalam produksi, pengolahan, persiapan, dan penyimpanan. Namun, apabila sanitasi dilakukan dengan benar dapat meningkatkan kualitas estetika dan kondisi higienis operasi komersial, fasilitas umum, dan rumah tangga.

Sanitasi dianggap menjadi ilmu terapan karena pentingnya untuk perlindungan kesehatan manusia dan hubungannya dengan faktor lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan. Oleh karena itu, ilmu ini diterapkan berkaitan dengan mengontrol dari bahaya biologi, kimia, dan fisik di lingkungan makanan. Sanitarian harus terbiasa dengan semua bahaya dan benar-benar memahami dasar mikrobiologi makanan dan organisme yang paling mungkin untuk mempengaruhi kesehatan manusia. Untuk mempraktikkan ilmu ini, maka seseorang harus mengubah segala sesuatu dalam lingkungannya, yang dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan kehidupan manusia. Dalam arti luas, juga mencakup kesehatan masyarakat (taman, gedung-gedung umum, sekolah, restoran dan lingkungan lainnya).

Sanitasi pangan merupakan hal yang penting karena baik secara langsung maupun tidak langsung, lingkungan kita akan berhubungan dengan suplai makanan manusia. Contohnya, alam menyediakan tanaman pangan yang merupakan bahan baku pembuatan makanan. Namun, kita tidak tahu tingkat keamanan, kebersihan dan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh makanan sebagai sumbernya. Contohnya kasus keracunan makanan akibat mengkonsumsi hidangan pada acara resepsi pernikahan atau susu gratis yang dibagikan di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, akan lebih banyak dijabarkan tentang sanitasi yang dilakukan industri pangan tetapi sebagian dapat diimplementasikan dalam rumah tangga.

Dalam industri pangan, sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengemasan produk makanan; pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja. Kegiatan yang berhubungan dengan produk makanan meliputi pengawasan mutu bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, perlengkapan suplai air yang baik, pencegahan kontaminasi makanan pada semua tahap-tahap selama pengolahan dari peralatan, personalia, hama, serta pengemasan dan penggudangan produk akhir.


Mencegah kontaminasi atau pencemaran tidak berarti bahwa hasil olah menjadi bebas sama sekali dari cemaran tetapi sampai batas yang dapat diterima oleh konsumen. Cemaran ini terutama yang membahayakan, tergolong cemaran yang tidak terindera sehingga seringkali cemaran ini mengganggu kesehatan manusia berupa keracunan, menderita sakit dan bahkan dapat merenggut nyawanya. Rusaknya hasil olahan ini sebenarnya bermula dari cemaran yang karena sifatnya menyebabkan perubahan-perubahan sifat inderawi hasil olah seperti rasa, bau, warna dan tekstur. Perubahan ini dapat terjadi sewaktu bahan dalam pengolahan misalnya karena cemaran mikroba pembusuk pada bahan yang diolah atau hasil olahnya menyimpang dari yang dikehendaki

Rujukan ibu hamil

Sistem dan Cara Rujukan
Rujukan ibu hamil dan neonatus yang berisiko tinggi merupakan komponen yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan maternal. Dengan memahami sistem dan cara rujukan yang baik, tenaga kesehatan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan pasien.

Indikasi dan Kontraindikasi
Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga dan perlengkapan di suatu fasilitas kesehatan tidak mampu menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi. Dalam pelayanan kesehatan maternal dan pernatal, terdapat dua alasan untuk merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/atau janin yang dikandungnya.
Rujukan ibu hamil
(Sumber Gbr : merdeka.com)

Berdasarkan sifatnya, rujukan ibu hamil dibedakan menjadi:
Rujukan kegawatdaruratan
Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan sesegera mungkin karena berhubungan dengan kondisi kegawatdaruratan yang mendesak.
Rujukan berencana
Rujukan berencana adalah rujukan yang dilakukan dengan persiapan yang lebih panjang ketika keadaan umum ibu masih relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal persalinan ketika didapati kemungkinan risiko komplikasi. Karena tidak dilakukan dalam kondisi gawat darurat, rujukan ini dapat dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yang lebih beragam, nyaman, dan aman bagi pasien.

Adapun rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:
• Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
• Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus memburuk
• Persalinan sudah akan terjadi
• Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat menemani
• Kondisi cuaca atau modalitas transportasi membahayakan

Perencanaan Rujukan
Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan keluarganya, karena rujukan harus medapatkan pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya.
Tenaga kesehatan perlu memberikan kesempatan, apabila situasi memungkinkan, untuk menjawab pertimbangan dan pertanyaan ibu serta keluarganya. Beberapa hal yang disampaikan sebaiknya meliputi:
• Diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan
• Alasan untuk merujuk ibu
• Risiko yang dapat timbul bila rujukan tidak dilakukan
• Risiko yang dapat timbul selama rujukan dilakukan
• Waktu yang tepat untuk merujuk dan durasi yang dibutuhkan untuk merujuk
• Tujuan rujukan
• Modalitas dan cara transportasi yang digunakan
• Nama tenaga kesehatan yang akan menemani ibu
• Jam operasional dan nomer telepon rumah sakit/pusat layanan kesehatan yang dituju
• Perkiraan lamanya waktu perawatan
• Perkiraan biaya dan sistem pembiayaan (termasuk dokumen kelengkapan untuk Jampersal, Jamkesmas, atau asuransi kesehatan)
• Petunjuk arah dan cara menuju tujuan rujukan dengan menggunakan modalitas transportasi lain
• Pilihan akomodasi untuk keluarga

Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan sampaikan kepada tenaga kesehatan yang akan menerima pasien hal-hal berikut ini:
•   Indikasi rujukan
•   Kondisi ibu dan janin
•   Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan dan cuaca menuju tujuan rujukan)
•   Kesiapan sarana dan prasarana di tujuan rujukan
•   Penatalaksanaan yang sebaiknya dilakukan selama dan sebelum transportasi, berdasarkan pengalaman-pengalaman rujukan sebelumnya

Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan kesehatan yang akan menerima
pasien adalah:
• Nama pasien
• Nama tenaga kesehatan yang merujuk
• Indikasi rujukan
• Kondisi ibu dan janin
• Penatalaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya
• Nama dan profesi tenaga kesehatan yang mendampingi pasien

Saat berkomunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal tersebut telah dicatat
dan diketahui oleh tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan yang
akan menerima pasien.

Lengkapi dan kirimlah berkas-berkas berikut ini (secara langsung ataupun
melalui faksimili) sesegera mungkin:
•   Formulir rujukan pasien (minimal berisi identitas ibu, hasil pemeriksaan, diagnosis kerja, terapi yang telah diberikan, tujuan rujukan, serta nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberi pelayanan)
•   Fotokopi rekam medis kunjungan antenatal
•   Fotokopi rekam medis yang berkaitan dengan kondisi saat ini
•   Hasil pemeriksaan penunjang
•   Berkas-berkas lain untuk pembiayaan menggunakan jaminan kesehatan

Ø  Pastikan ibu yang dirujuk telah mengenakan gelang identifikasi.
Ø  Bila terdapat indikasi, pasien dapat dipasang jalur intravena dengan kanul berukuran 16 atau 18.
Ø  Mulai penatalaksanaan dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi segera setelah berdiskusi dengan tenaga kesehatan di tujuan rujukan.
Semua resusitasi, penanganan kegawatdaruratan dilakukan sebelum memindahkan pasien.
Ø  Periksa kelengkapan alat dan perlengkapan yang akan digunakan untuk merujuk, dengan mempertimbangkan juga kemungkinan yang dapat terjadi selama transportasi.
Ø  Selalu siap sedia untuk kemungkinan terburuk.
Ø  Nilai kembali kondisi pasien sebelum merujuk, meliputi:
• Keadaan umum pasien
• Tanda vital (Nadi, Tekanan darah, Suhu, Pernafasan)
• Denyut jantung janin
• Presentasi
• Dilatasi serviks
• Letak janin
• Kondisi ketuban
• Kontraksi uterus: kekuatan, frekuensi, durasi

Catat dengan jelas semua hasil pemeriksaan berikut nama tenaga kesehatan dan jam pemeriksaan terakhir


(Pelayanan Kesehatan : kerjasama  IBI-IDI-WHO)

Ramuan tradisional obat batuk

Pengertian Batuk
batuk 1 n penyakit pd jalan pernapasan atau paru-paru yg kerap kali menimbulkan rasa gatal pd tenggorok sehingga merangsang penderita mengeluarkan bunyi yg keras spt menyalak (ada banyak macam namanya): sudah sebulan lamanya ia menderita sakit --; 2 v mengeluarkan bunyi yg keras spt menyalak yg disebabkan oleh penyakit pd jalan pernapasan atau paru-paru: kalau -- , tutuplah mulutmu;
-- darah batuk yg mengeluarkan darah;
-- kecil batuk yg tidak terlalu keras hampir sama dng berdeham;
-- kering batuk yg tidak berdahak (krn sakit TBC dsb);
-- lelah bengek;
-- rejan batuk yg keras (terutama bagi anak-anak);

ba·tuk-ba·tuk n batuk;

- kambing berbatuk yg dibuat-buat (spt berdeham-deham);

ber·ba·tuk v mengeluarkan bunyi (suara) batuk;

- darah berbatuk mengeluarkan darah;

mem·ba·tuk·kan v berbatuk dng sengaja krn sesuatu (msl untuk mengeluarkan dahak dsb);

ter·ba·tuk-ba·tuk v 1 batuk terus-menerus (krn tidak tertahankan); 2 tidak sengaja mengeluarkan batuk terus-menerus: tertawanya menjadi-jadi sampai ia -
(KBBI) 


Ramuan Obat Batuk
a. Bahan Yang Diperlukan:
1) Daun lidah buaya , cuci, kupas kulitnya, potong-potong: 20 gram
2) Madu : 1 sdm
3) Air : secukupnya

b. Alat yang diperlukan
1) Pisau
2) Telenan
3) Mangkok
4) Panci

c. Cara membuat:
1) Campurlah potongan lidah buaya dan madu

2) Makan ramuan sekaligus dua kali sehari selama 10 hari berturut-turut
(Diknas)