Cari

Cara mengemas produk herbal

Cara mengemas produk herbal
Pengemasan Sederhana

Sekarang telah terjadi perubahan permintaan konsumen dan pasarkan produk pangan, dimana konsumen menuntut produk pangan yang bermutu tinggi, dapat disiapkan di rumah, segar,mutu seragam.

Hal ini menyebabkan kemasan plastik merupakan pilihan yang paling tepat, karena dapat memenuhi semua tuntutan konsumen seperti di atas. Jenis-jenis plastik yang ada di pasaran sangat beragam, sehingga perlu pengetahuan yang baik untuk dapat menentukan jenis kemasan plastik yang tepat untuk pengemasan produk pangan.

Kesalahan dalam memilih jenis kemasan yang tepat, dapat menyebabkan rusaknya bahan pangan yang dikemas.

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memilih jenis kemasan adalah: kemasan tersebut harus dapat melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanis, mempunyai daya lindung yang baik terhadap gas dan uap air, harus dapat melindungi dari sinar ultra violet, tahan terhadap bahan kimia.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ini maka kita dapat menentukan jenis kemasan yang sesuai dengan produk yang akan dikemas.

1) HDPE. Kemasan yang baik untuk keju harus yang bersifat kedap terhadap uap air dan gasyang baik, misalnya nilon/Polietilen, Selulosa, polietilen danPET/PE.

2) Daging dan Ikan
a)    Daging segar dikemas dengan PVC yang permeabilitasnya terhadap uap air dan gas tinggi. Daging beku dikemas dengan LDPE dan LDPE nilon.
b)    Unggas dikemas dengan, kantung laminasi dari etilenvinil asetat/polietilen (EVA/PE).
c)    Daging masak dan bacondengan E/PVDC/PA/PT/PETT atau kemasan vakum.
d)    Ikan dan ikan beku dikemas dengan HDPE atau LDPE

3) Produk Roti
a)    Roti yang mengandung humektan dikemas dengan kemasan kedap air.
b)    Roti yang bertekstur renyah dengan kemasan kedap udara.
c)    Cake (bolu) agar tidak kering dan bau apek dikemas dengan selulosa berlapis atau OPP

4) Makanan Kering dan Seralia
Untuk makanan kering dan serealia dikemas dengan kemasan kedap uap air dan gas seperti LDPE berlapis kertas atau LDPE/aluminium foil.

5) Makanan Yang Diolah
a)  Untuk makanan yang stabil seperti selai dan acar kemasan yang digunakan adalah plastic fleksibel dan jika akan diolah lagi digunakan gelas atau kaleng.
b)  Konstruksi lapisan yang dibutuhkan untuk retort pouch adalah bahan-bahan seperti poliester atau poliamida/aluminium foil/HDPE atau PEPP kopolimer.
c)    Kemasan sekunder yang digunakan untuk distribusi adalah karton

6) Buah dan Sayur Segar
Kemasan yang dipilih adalah kemasan yang mempunyai permeabilitas yang tinggi terhadap CO2 agar dapat mengeluarkan CO2 dari produk sebagai hasil dari proses pernafasan. Jenis kemasan yang sesuai adalah polistiren bisa seperti LDPE, EVA, ionomer atau plastik PVC.

7) Kopi
a)   Dikemas dengan kemasan hampa seperti foil atau poliester yang sudah dimetalisasi dan PE.
b)    Untuk kemasan kopi instan digunakan PVC yang dilapisi dengan PVDC, tapi harganya masih terlalu mahal.

8) Lemak dan Minyak
a)    Digunakan kemasan PVC yang bersih dan mengkilap.
b)    Pengemasan mentega dan margarin dilakukan dengan olistiren.

9) Selai dan Manisan
a)    Dahulu digunakan polistiren dengan pencetakan injeksi.
b)    Saat ini digunakan PVC berbentuk lembaran

10) Minuman
a)   Untuk minuman berkarbonasi maka dipilih kemasan yang kuat, tahan tumbukan dan benturan, tidak tembus cahaya dan permeabilitasnya terhadap gas rendah, sehingga jenis kemasan yang sesuai adalah poliakrilonitril.
b)   Untuk minuman yang tidak berkarbonasi maka dipilih kemasan berbentuk botol yang mengalami proses ekstrusi yaitu Lamicon yang berasal dari PE dan lamipet (bahan yang mengandung 95% polivinil asetat saponifiliasi).

11) Bahan Pangan lain
a)  Garam dikemas dengan HDPE karena sifat perlindungannya terhadap kelembaban yang tinggi.

b)   Bumbu masak dikemas dengan LDPE yang fleksibel. Makanan beku dengan LDPE dan EVA. 

(Dikbud)

No comments:

Post a Comment