Jahe (Zingiber officinale Roxb)
Jahe
Sumber gbr : merdeka.com
Jahe
termasuk dalam familia Zingiberaceae, Rimpang jahe bercabang – cabang, berwarna
putih kekuningan dan berserat.Bentuk rimpang jahe pada umumnya gemuk agak pipih
dan kulitnya mudah dikelupas.Rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas.
Rimpang
jahe dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak, manisan, minuman, obat- obatan
tradisional serta sebagai bahan tambahan pada kue, puding dan lain- lain.
Disamping itu rimpang jahe dapat diambil oleoresinnya yang dapat digunakan
untuk industri parfum, sabun, kosmetika, farmasi dan lain- lain
Jahe
dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya
sebagai berikut:
Jahe putih atau
jahe kuning besar, jahe jenis ini biasa disebut jahe gajah karena memiliki
ukuran paling besar
Jahe putih atau jahe kuning kecil, jahe
ini biasa disebut dengan jahe sunti atau jahe emprit. Merupakan jenis jahe yang
memiliki rasa lebih pedas daripada jahe gajah
Jahe merah,
memiliki rimpang dengan ukuran paling kecil dan berwarna merah
Jahe
putih atau kuning besar merupakan jahe yang cocok digunakan sebagai bahan
campuran minuman atau jahe olahan. Jahe putih atau jahe kuning kecil dan jahe
merah merupakan jenis jahe yang cocok digunakan untuk ramuan obat – obatan.
Manfaat
pengobatan yang didapat dari jahe antara lain karminatif (peluruh kentut),
antimuntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat,
anti-inflamasi, antimikroba, antiparasit, antipiretik, antirematik, serta
merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
Jahe
atau Zingiber officinale memiliki berbagai sebutan nama antara lain halia
(Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak karo), pege (Toba), sipodeh (Minang
kabau), Sipodei (Mandailing), lahia (Nias) , Jhi (Lampung), jahe (Sunda), jae
(Jawa), jae/jahya (Bali), jahai (Madura), melito (Gorontalo), lia (Flores), goraka
(Ternate), gora (Tidore), dan lali (Irian jaya).
Kandungan Senyawa Aktif dalam Jahe
Berbagai manfaat yang terkandung dalam
jahe disebabkan adanya kandungan berbagai senyawa aktif, seperti minyak asiri,
Zingeberena (Zingerona), Zingiberol kamfena, lemonin, bisabolena, kurkumen ,
gingerol, filandrena, dan resin pahit. Kandungan senyawa kimia lain dalam jahe,
yakni senyawa flavonoid, fenolik utama, asam organik, alkaloid, dan terpenoid.
Sedangkan
oleoresin pada jahe berperan dalam menimbulkan rasa pedas. Kandungan minyak
atsiri jahe bervariasi, berkisar 1-3 %, sedangkan kandungan oleoresin berkisar
antara 4-7,5%. Senyawa lain yang turut menyebabkan rasa pedasvpada jahe adalah
golongan fenilalkil keton atau yang biasa disebut gingerol dan (6)-gingerol. Keduanya
merupakan komponen paling aktif dalam jahe.
Khasiat dan Manfaat Jahe
Jahe
diketahui memiliki aktivitas antialkohol, antiallergi, antimikroba, antitusif,
antikanker, antidepresan, antirematik, anti-inflamasi, antioksidan,
antinarkotik, dan antipenggumpalan darah. Jahe juga dipercaya memiliki
aktivitas pereda rasa nyeri, penurun panas, dan penangkal imunitas.
Selain itu, jahe diketahui berkhasiat
untuk meluruhkan kentut (karminatif), stomakik (peningkat selera makan),
stimulan, diaforetik (perangsang keringat), membantu melancarkan ASI, mengobati
mulas, gatal (Obat luar), sakit kepala (obat luar), dan salesma (obat luar).
Jahe
sering kali digunakan sebagai obat rematik karena kandungan gingerol dan rasa
hangat yang ditimbulkannya membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar
sirkulasi atau jalannya peredaran darah. Alhasil, suplai makanan dan oksigen
menjadi lebih baik sehingga nyeri sendi akan berkurang.
Gingerol,
Gingerdiol, dan Zingerone- Senyawa Antifungal
Ekstrak
rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc) mengandung senyawa gingerol,
gingerdiol, dan zingerone yang memiliki efek anti jamur. Ekstrak jahe dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen pada manusia. Kandungan senyawa
gingerol dan gingerdiol dari ekstrak jahe yang dapat menghambat jamur patogen
pada manusia secara invitro dalam konsentrasi 1mg/ml.
Flavonoid,
Fenolik, Alkaloid, Terpenoid, dan minyak atsiri- Senyawa antibakteri
Flavonoid,
Fenolik, Alkaloid, Terpenoid, dan minyak atsiri- yang dihasilkan pada jahe
dengan ekstraknya dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang
merugikan manusia. Antara lain bakteri Eccherichia coli dan
terhadap koloni bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus
aureus.
(Dikbud)
No comments:
Post a Comment