Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh garis lintang dan garis bujur
sehingga membentuk titik koordinat.
Garis lintang adalah garis paralel pola bumi yang sejajar dengan
ekuator/khatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara (LU) dan garis
lintang selatan (LS). Jarak antarlintang diukur dengan derajat (°).
Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub utara dan
tegak lurus dengan garis lintang.
Meridian Greenwich adalah meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang
disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.
Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya,
Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah
Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan
batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak
garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur
0°) dengan batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak
bujur 46°.
Perbedaan garis bujur dapat menyebabkan
perbedaan waktu.
Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi tiga daerah waktu
yaitu:
a. Waktu
Indonesia Bagian Barat (WIB), berdasar meridian pangkal 105° BT yang
mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi Kalimantan Tengah,
dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7 jam lebih awal daripada
waktu Greenwich.
b. Waktu
Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal 120° BT, yang
mencakup wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi
Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi, dengan selisih waktu 8
jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
c. Waktu
Indonesia Bagian Timur (WIT), berdasar meridian pangkal 135° BT yang
mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dengan
selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
(Diknas)
No comments:
Post a Comment