Cari

Komunikasi dan konseling aritnya

Komunikasi dan Konseling
komunikasi n 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; 2 perhubungan;
ber·komunikasi v mengadakan komunikasi; berhubungan;

konseling n 1 pemberian bimbingan oleh yg ahli kpd seseorang dng menggunakan metode psikologis dsb; pengarahan; 2 pemberian bantuan oleh konselor kpd konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman thd kemampuan diri sendiri meningkat dl memecahkan berbagai masalah; penyuluhan
(KBBI)

Konseling merupakan proses interaktif antara tenaga kesehatan dan ibu serta keluarganya. Selama proses tersebut, tenaga kesehatan mendorong ibu untuk saling bertukar informasi dan memberikan dukungan dalam perencanaan atau pengambilan keputusan serta tindakan yang dapat meningkatkan kesehatan ibu.

LANGKAH-LANGKAH KONSELING
1.    Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengerti situasi ibu dan latar belakangnya. Lakukan klarifikasi bila diperlukan dan jangan menghakimi.
2.    Identifikasi kebutuhan ibu, masalah ibu, dan informasi yang belum diketahui ibu. Pelajari setiap masalah yang ada serta dampaknya terhadap berbagai pihak (ibu, suami, keluarga, komunitas, tenaga kesehatan, dan sebagainya).
3.    Tanyakan pendapat ibu mengenai solusi alternatif apa yang dapat dilakukan untuk meyelesaikan masalah yang ia hadapi.
4.    Identifikasi kebutuhan ibu terhadap informasi, sumber daya, atau dukungan lain untuk memecahkan masalahnya.
5.    Susun prioritas solusi dengan membahas keuntungan dan kerugian dari berbagai alternatif pemecahan masalah bersama ibu.
6.    Minta ibu untuk menentukan solusi apa yang paling memungkinkan untuk mengatasi masalahnya.
7.    Buatlah rencana tindak lanjut bersama.
8.    Evaluasi pelaksanaan rencana tindak lanjut tersebut pada pertemuan konseling berikutnya.


KETERAMPILAN KONSELING
Komunikasi dua arah
Ketika tenaga kesehatan ingin agar sebuah informasi diterapkan oleh ibu atau keluarganya, proses konseling dan komunikasi dua arah harus berjalan. Misalnya, ketika menentukan di mana ibu harus bersalin dan bagaimana ibu bisa mencapai fasilitas kesehatan tersebut.

Membina suasana yang baik
Tenaga kesehatan dapat membangun kepercayaan dan suasana yang baik dengan ibu misalnya dengan cara menemukan kesamaan-kesamaan dengan ibu dalam hal usia, paritas, daerah asal, atau hal-hal kesukaan.

Mendengar dengan aktif
Ketika ibu berbicara, tenaga kesehatan perlu memperhatikan informasi yang diberikan dan menunjukkan bahwa informasi tersebut sudah dimengerti. Tanyakan pertanyaan yang berhubungan dengan informasi yang ibu berikan untuk mengklarifikasi pemahaman bersama. Ulangi informasi yang ibu sampaikan dalam kalimat yang berbeda untuk mengkonfirmasi dan rangkum butir-butir utama yang dihasilkan dari percakapan.

Mengajukan pertanyaan
Dalam berkomunikasi, kita mengenal dua jenis pertanyaan:
Pertanyaan tertutup memiliki jawaban pasti dan biasa dipakai untuk mendapatkan data riwayat kesehatan ibu, misalnya: “Berapa usia Anda?” atau “Apakah Anda sudah menikah?
•   Pertanyaan terbuka menggali informasi terkait situasi, emosi, perasaan, sikap, pengetahuan, maupun kebutuhan ibu, misalnya “Apa yang Anda rasakan setelah melahirkan?” atau “Ceritakanlah mengenai persalinan terakhir Anda

Hindari pertanyaan yang bersifat sugestif.
Contoh:
× SALAH: “Apakah suami Anda memukuli Anda?”
BENAR: “Bagaimana munculnya memar-memar ini?”
Ajukan pertanyaan yang tidak menghakimi dan memojokkan ibu. Contoh:
× SALAH: “Mengapa Anda tidak segera datang kemari ketika Anda tahu Anda hamil?”
BENAR: “Baik sekali Anda mau datang untuk memeriksakan kehamilan Anda saat ini. Apakah ada alasan yang membuat Anda tidak bisa datang sebelumnya?”

Memberikan informasi
Sebelum memberikan informasi, tenaga kesehatan harus mengetahui sejauh mana ibu telah memahami informasi yang akan disampaikan dan memberikan informasi baru yang sesuai dengan situasi ibu.
Contoh:
Bidan: Apakah Ibu sudah mengerti bagaimana Ibu harus merawat diri selama kehamilan?
Ibu: Ya, saya harus banyak istirahat dan makan lebih banyak.
Bidan: Betul sekali Bu. Selain itu, ada pula beberapa jenis makanan tertentu yang perlu Ibu konsumsi lebih banyak. Apa Ibu sudah tahu makanan apa saja itu?
Ibu: Sayur, daging…
Bidan: Ya, benar. Makanlah lebih banyak sayur dan daging, juga buah, kacang-kacangan, ikan, telur, keju, dan susu. Ibu tahu mengapa Ibu perlu mengkonsumsinya?
Ibu: Agar bayinya sehat
Bidan: Ya, makanan-makanan itu akan mendorong pertumbuhan bayi dan menjaga Ibu tetap sehat. Apakah ada lagi yang ingin ibu tanyakan mengenai apa yang harus ibu makan selama hamil?

Fasilitasi
Penting diingat bahwa konselor tidak boleh memaksa ibu untuk mengatasi masalahnya dengan solusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan ibu.

Bimbinglah ibu dan keluarganya untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan yang mereka miliki dan memutuskan sendiri pilihannya.

No comments:

Post a Comment