Pengertian Khutbah

Khutbah berasal dari kata:

Khutbah masuk pada aktivitas ibadah, maka
khutbah tidak mungkin bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian
aktivitas ibadah. Contoh, apabila ṡalat Jumat tidak ada khutbahnya, ṡalat Jumat
tidak sah. Apabila wukuf di Arafah tidak ada khutbahnya, wukufnya tidak sah.
Sesungguhnya, khutbah merupakan kesempatan yang sangat besar untuk berdakwah
dan membimbing manusia menuju ke-riḍa-an Allah Swt. Hal ini jika khutbah
dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan menyampaikan materi yang dibutuhkan oleh
hadirin menyangkut masalah kehidupannya, dengan ringkas, tidak panjang lebar,
dan dengan cara yang menarik serta tidak membosankan. Khutbah memiliki
kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya seorang khatib
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Seorang khathib harus memahami aqidah yang ṡaḥihah
(benar) sehingga dia tidak sesat dan menyesatkan orang lain. Seorang khatib
seharusnya memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya
syariat menuju jalan yang lurus. Seorang khatib harus memperhatikan keadaan
masyarakat, kemudian mengingatkan mereka dari penyimpangan-penyimpangan dan
mendorong kepada ketaatan. Seorang khathib sepantasnya juga seorang yang ṡālih,
mengamalkan ilmunya, tidak melanggar larangan sehingga akan memberikan pengaruh
kebaikan kepada para pendengar.
(Kemenag)
No comments:
Post a Comment