Seorang anak kecil yang sangat nakal menangis siang malam minta ini dan itu kepada orang tuanya. Dengan penuh kasih sayang sang orang tua-pun selalu memenuhi permintaan si anak. Namun setiap kali permintaannya diberi, si anak malah menolak pemberian orang tuanya sambil terus merengek minta ini dan minta it
u lagi. Demikianlah rata-rata kita manusia, permintaan kita yang paling banyak itu sebenarnya selalu dikabulkanNya – tetapi kita sendiri yang kemudian menolaknya ! (Gerai Dinar)
Siang malam setidaknya 17 kali kita meminta petunjuk kepadaNya dalam setiap raka’at sholat kita :
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS 1:6-7)
Do’a yang paling sering kita ucapkan ini sebenarnya langsung dijawab Allah, dan jawabannya-pun ditaruh sangat dekat dengan do’a kita. DitaruhNya di surat berikutnya, hanya berjarak satu ayat :
“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” (QS 2:2)
Lihat kedekatan do’a dengan jawabannya ini - kita selalu minta petunjukNya - untuk diberi jalan yang lurus, dan langsung dijawabNya inilah (Al-Qur’an) jawabannya, petunjuk yang sama sekali tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bari orang yang bertakwa.
Masalahnya adalah sudah kita gunakankah petunjuk yang tanpa keraguan tersebut ? kalau belum kita gunakan, mengapa ? apa yang menghalangi kita dari menggunakan petunjuk tanpa ragu tersebut ? Banyak sekali kemungkinannya untuk ini, hanya dua saja yang saya ulas di sini.
Kemungkinan pertama ya seperti si anak nakal tersebut, kita tidak tahu apa yang kita minta. Sehingga ketika kita diberi apa yang kita minta-pun kita juga tidak tahu apakah permintaan tersebut sesungguhnya telah dikabulkan, kita terus meminta tetapi terus tidak mengetahui permintaan itu sendiri.
Solusi untuk masalah yang pertama ini adalah belajar sholat khusyuk , belajar memahami makna dari setiap bacaan dalam sholat kita. Petunjuk untuk inipun jelas.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS 2 :45). Kita tidak bisa memahami apalagi menghayati bacaan-bacaan dalam sholat kita bila kita tidak khusyuk.
Kemungkinan kedua kita tidak tahu bahwa permintaan kita itu telah diberi, kita minta petunjuk dan sebenarnya kita sudah diberiNya petunjuk. Hanya saja kita tidak paham atau kurang paham akan petunjuk tersebut , dan akibat berikutnya karena tidak /kurang paham – tentu kita juga tidak terampil menggunakannya. Lantas apa solusi untuk masalah yang kedua ini ?
Sama dengan solusi untuk anak kecil yang nakal tersebut di atas, yaitu dididik dengan kurikulum pendidikan yang benar. Dalam kaitannya dengan petunjuk berupa Al-Qur’an , kurikulumnya itu jelas – yaitu mulai belajar membacanya, menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya dan mengajarkannya.
Untuk kita-kita yang sudah tua ini, minimal harus bisa lulus tiga dari lima target pelajaran tersebut. Pertama membacanya banyak-banyak, syukur-syukur bisa sampai hafal. Dengan ini paling tidak kita akan tahu secara umum apa isi Al-Qur’an itu, sehingga kita ada gambaran untuk mencari petunjuk itu adanya dimana pada saat kita membutuhkannya.
Kedua berusaha semaksimal yang kita bisa untuk memahami makna dan konteks dari ayat-ayatNya tersebut. Dan yang ketiga adalah belajar menginternalisasikan pelajaran pertama dan kedua kedalam kehidupan sehari-hari kita. Kita tidak bisa melompat ke yang ketiga ini tanpa didahului yang kedua (paham), dan kita juga tidak sampai ke yang kedua bila kita tidak melakukan yang pertama – yaitu membacanya banyak-banyak.
Maka setiap kurikulum pendidikan ada metoda assessment-nya agar kita tahu bahwa kita menyerap ilmu tersebut atau tidak. System assessment untuk mengetahui berapa banyak kita membaca atau menghafal ayat-ayat Al-Qur’an inilah yang saat ini sedang disiapkan oleh team kami dalam suatu project yang kita sebut Quran Prize.
Melalui system inilah nantinya orang awam seperti kita akan di-encouraged untuk membaca banyak-banyak ayat-nya dan memuhasabah diri kita sendiri apakah dari waktu kewaktu bacaan kita bertambah atau malah sebaliknya berkurang. System yang sama bisa digunakan sebagai appresiasi kepada anak-anak kita yang meningkat penguasaan Al-Qur’annya, murid kita, karyawan kita, group pengajian kita dst.
System yang insyaAllah selesai sebelum Ramadhan nanti ini, barulah bagian kecil dari project besar yang kita sebut Proyek Penguasaan Al-Qur’an atau Mastering The Quran Project. Project yang bisa menjadi platform bagi kita semua untuk meningkatkan penguasaan Al-Qur’an kita dari waktu ke waktu.
Project ini merupakan project click and brick, ada yang kita persiapkan untuk available online – dan adapula yang harus berupa fisik. Yang online seperti yang sudah kita rintis dengan Learn Quran – pelajaran membaca Al-Qur’an bagi orang awam yang kini telah di download melalui Android Play Store oleh lebih dari 360,000 orang di seluruh dunia. Setelah ini insyaAllah segera lahir Qur’an Prize, dan nantinya juga proyek-proyek untuk meningkatkan pemahaman dan mengasah keterampilan dalam pengamalan ayat-ayatNya.
Yang brick atau offline adalah seperti yang sudah kita lakukan dengan Kuttab Al-Fatih yang kini telah menyebar di 10 kota di Indonesia. Tingkat lanjutan dari Kuttab inipun kini telah hadir sampai tingkat SMP dan SMA yang kita sebut Madrasah Al-Fatih di Hambalang Bogor. Kuttab dan Madrasah Al-Fatih adalah project fisik (brick) agar anak-anak kita piawai dalam membaca, menghafalkan sampai memahami ayat-ayatNya dengan sebaik mungkin.
Diluar Kuttab dan madrasah tersebut, untuk umum juga telah kita mulai hadirkan Baitul Hikmah – yaitu untuk memulai mengkaji ayat-ayatNya secara lebih mendalam sekaligus persiapan untuk implementasinya dalam perbagai project amal. Untuk project amalnya sendiri yang telah kita mulai rintis adalah penerapan ayat-ayat Al-Qur’an dalam bidang pertanian, pangan, industri, teknologi dlsb.
Inti dari semua project-project rintisan click and brick tersebut semuanya sebenarnya hanya satu, yaitu bagaimana kita membidikkan seluruh kegiatan kita untuk konvergen menuju satu tujuan yaitu bagaimana kita bisa memahami dan mengamalkan petunjuk-petunjukNya itu agar dengan itu kita bisa mencapai ridloNya, yang hanya dengan ridloNya inilah kita bisa selamat di dunia dan di akhirat.
Mengapa project ini kami sampaikan ke Anda ? Karena menunjukkan satu kebaikan adalah sama dengan melakukan kebaikan itu sendiri. Bisa jadi kita belum bisa membuat banyak perbedaan dari kompleksitas permasalahan bangsa dan umat yang sangat besar ini, tetapi satu dua amal kecil bisa membuat banyak perubahan bagi yang beramal tersebut. Dalam Mastering Quran Project ini, Anda bisa ikut beramal mulai dari menggunakan produk-produknya atau bahkan bila ingin berbuat lebih - Andapun bisa menjadi donatur maupun pelaksana-pelaksananya di lapangan. Kita membutuhkan banyak sukarelawan/magang lapangan dalam perbagai keahlian seperti arsitektur, IT dlsb.
Sama seperti anak kecil tersebut di atas, tentu kita tidak ingin selamanya hanya bisa merengek minta ini itu. Kita semua tentu ingin beranjak dewasa dan mulai bisa memahami bahwa do’a kita sesungguhnya telah selalu dijawabNya…. “inilah kitab Al-Qur’an yang tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang-orang bertakwa” .
No comments:
Post a Comment