eja ejakulasi ejan adalah
eja /éja/ v, mengeja v melafalkan (menyebutkan) huruf-huruf
satu demi satu: kita ~ kata “dapat” dng “d-a-p-a-t”;
ejaan n
kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dl bentuk
tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca;~
etimologis ejaan kata yg menekankan segi historisnya dng
mempertahankan unsur yg tidak direalisasikan secara fonetis; ~ fonemis ejaan yg menggambarkan tiap fonem dl
bahasa dng satu lambang secara konsisten, msl ejaan Suomi dan ejaan Turki; ~ fonetis ejaan yg menggambarkan tiap varian fonem
atau bunyi dng satu lambang, msl ejaan Melayu sistem Wilkinson; ~ Melindo sistem ejaan Latin yg termuat dl
Pengumuman Bersama Ejaan Bahasa Melayu-Indonesia (Melindo) tahun l959 sbg hasil
usaha penyatuan sistem ejaan dng huruf Latin di Indonesia dan di Persekutuan
Tanah Melayu, sistem ejaan ini tidak pernah dilaksanakan; ~ Pembaharuan sistem ejaan yg dirancang oleh
sebuah panitia yg diketuai oleh Prijono dan E. Katoppo pd tahun 1957 sbg hasil
keputusan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, sistem ejaan ini tidak pernah
dilaksanakan; ~ Republik ejaan Suwandi; ~ Suwandi sistem ejaan Latin untuk bahasa
Indonesia sesudah Proklamasi Kemerdekaan yg dimuat dl Surat Keputusan Menteri
Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, Mr. Soewandi No. 264/Bhg. A tanggal 19
Maret 1947 yg merupakan penyederhanaan atas Ejaan van Ophuysen, antara lain,
adalah perubahan oe menjadi u, sistem ini menjadi ejaan resmi sampai tahun
1972; ~ van Ophuysen sistem ejaan Latin
untuk bahasa Melayu di Indonesia yg dimuat dl Kitab Logat Melajoe tahun 1901
oleh Ch.A. van Ophuysen, yg merupakan ejaan Latin resmi pertama di Indonesia
(buku ini disusun dng bantuan Engku Nawawi glr. St. Makmur dan M. Taib St.
Ibrahim); ~ Wilkinson ejaan Latin resmi
yg pertama untuk bahasa Melayu di Semenanjung Malaya yg disusun oleh R.J.
Wilkinson (1904); ~ yang Disempurnakan
sistem ejaan bahasa Indonesia yg sebagian besar sama dng sistem ejaan Malaysia,
yg termuat dl Surat Keputusan Presiden No. 57 tanggal 16 Agustus 1972 dan yg
sekarang menjadi ejaan resmi bahasa Indonesia, perbedaannya dng Ejaan Suwandi,
antara lain, adalah huruf j menjadi y, dj menjadi j, nj menjadi ny, ch
menjadi kh,
tj menjadi c, dan sj menjadi sy;
pengejaan n
proses, cara, perbuatan mengeja
ejakulasi /éjakulasi/ n pemancaran airmani dr lubang zakar;
-- dini ejakulasi yg terjadi dl tempo
relatif singkat atau cepat pd awal sanggama
singkat a 1
pendek (tt umur, waktu, dsb): dl waktu -- kita mampu menyelesaikannya; 2 ringkas (tt cerita, pidato, dsb): -- nya;-- tidak terluas,
panjang tidak terkerat, pb tiap-tiap orang akan mati apabila telah
sampai ajalnya;
--
akal ki
bodoh; picik; mudah putus asa;
--
kata pendek kata; pendeknya; pokoknya;
--
paham singkat akal;
--
pengetahuan picik (kurang) pengetahuan;
--
permintaan lekas mati;
--
pikiran singkat akal;
--
sungu Mk ki pemarah;
--
tangan tidak suka memberi; pelit; kikir;
--
umur tidak panjang umurnya;
--
usia singkat umur;
menyingkat v
1 memendekkan (waktu dsb); menghemat: untuk - waktu, baiklah
kita mulai saja rapat ini; 2
meringkaskan; mengikhtisarkan: mereka - naskah itu dan menerjemahkannya ke dl bahasa
Jerman;
menyingkatkan v
1 menyingkat; 2
menjadikan lebih (singkat, pendek, ringkas);
singkatan n
1 hasil menyingkat (memendekkan), berupa
huruf atau gabungan huruf (msl DPR, KKN, yth., dsb., dan hlm.); 2 kependekan; ringkasan;
penyingkat n
sesuatu yg dipakai (berfungsi) untuk menyingkatkan (msl tanda apostrof);
penyingkatan n
proses, cara, perbuatan menyingkat atau menyingkatkan: - waktu; - isi
karangan
1ejan v, mengejan v mengadakan tekanan di dl tubuh bagian bawah
(perut) spt ketika hendak buang air besar, melahirkan anak; meneran
2ejan v, mengejan (mengejan-ejan) v memaksa (memaksa-maksa); mencari-cari
No comments:
Post a Comment