Pengertian Polimer
polimer
/polimér/ n
zat yg dihasilkan dng cara polimerisasi dr molekul yg sangat banyak dng satuan
struktur berantai panjang, baik lurus, bercabang, maupun menyilang yg berulang,
msl plastik, serat, karet, dan jaringan tubuh manusia;
(KBBI)
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita
jumpai beraneka ragam zat atau barang bukan sebagai senyawa sederhana melainkan
sebagai molekul besar atau dengan berat molekul berkisar seribu bahkan ratusan
ribu. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut tersusun dari molekul-molekul
kecil yang saling bergabung membentuk struktur yang sangat besar, dan
sifat-sifatnya berbeda dengan molekul-molekul penyusunnya. Molekul dengan
ciri-ciri semacam ini disebut dengan makromolekul. Beberapa senyawa
makromolekul yang mudah kita temukan seperti kayu berupa lignin dan selulosa,
bahan makanan seperti beras, tepung terigu berupa karbohidrat, daging, telur
yang mengandung protein, bahan pakaian seperti polyester, peralatan yang
terbuat dari plastik berupa polietilena teflon polivinilklorida dan
polistirena,
Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot
molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unitnya. Molekul sederhana yang
membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan
polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.
Berbagai
produk senyawa polimer
Klasifikasi Polimer
Banyak cara yang diajukan oleh kimiawan dalam
mengklasifikasikan polimer, seperti berdasarkan asal atau sumbernya,
berdasarkan struktur molekulnya dan adapula yang didasari atas sifat panasnya.
Namun demikian pengklasifikasian yang paling sederhana dan sering dipergunakan
didasari atas asal atau sumbernya. Berdasarkan hal ini diketahui dua jenis
polimer yaitu polimer alam dan polimer sintetik
1.
Polimer Alam
Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses
metabolisme mahluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam,
pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang
kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar
dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.
2.
Polimer sintetik
Polimer sintetik merupakan jenis polimer
yang dihasilkan melalui sintesis kimia, produksi umumnya dilakukan dalam skala
besar untuk kepentingan hidup manusia. Bentuk polimer sintetik yang dihasilkan
dapat berupa plastik dan serat buatan. Plastik merupakan polimer yang memiliki
sifat mencair atau mudah mengalir jika dipanaskan, sehingga mudah dibentuk atau
dicetak. Beberapa produk dari plastik misalnya pipa, mainan anak-anak, dapat
pula berbentuk lembaran seperti pembungkus makanan atau bahan dan berupa cairan
pelapis cat mobil, pernis
Produk polimer berupa
plastik
Polimer sintetik lainnya adalah polimer
termoset, polimer ini dapat dilebur pada tahap tertentu selanjutnya menjadi
keras selamanya, dan tidak dapat dicetak ulang. Bakelit adalah contoh yang
mudah kita temukan sebagai casing pada peralatan elektronika, toilet, dan
lain-lain. Serat buatan merupakan produk polimer berupa untaian atau seperti
benang yang dapat ditenun atau dijalin membentuk lembaran-lembaran tipis dan
panjang yang kuat dan ulet.
Produk polimer berupa serat buatan
Penggunaan polimer
Penggunaan polimer dalam kehidupan
sehari-hari sudah menjadi bagian hidup kita dan jarang kita perhatikan.
Beberapa polimer tersebut adalah :
Polietilena
Kita lebih sering menyebutnya dengan plastik.
Polimer ini dibentuk dari reaksi adisi monomer- monomer etilena. Ada dua macam
polietilena, yaitu yang memiliki densitas (kerapatan) rendah dan polietilena
yang memiliki densitas tinggi. Perbedaan dari kedua polimer ini adalah cara
pembuatannya dan agak berbeda sifat fisikanya. Secara umum sifat polietilena
adalah sebagai zat yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Untuk
polietilen dengan densitas rendah biasanya dipergunakan untuk lembaran tipis
pembungkus makanan, kantung-kantung plastik, jas hujan.
Sedangkan untuk polietilen yang memiliki densitas tinggi, polimernya
lebih keras, namun masih mudah untuk dibentuk sehingga banyak dipakai sebagai
alat dapur misal ember, panci, juga untuk pelapis kawat dan kabel.
Polipropilena
Polimer ini mirip dengan polietilen, Monomer
pembentuknya adalah propilena (CH3-CH = CH2), berbeda
dalam jumlah atom C dengan etilen. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan
dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan
sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat
lebih tipis dari pada polietilena. Botol minuman adalah salah satu contoh
polimer propilena yang banyak dipergunakan.
Teflon
Nama Teflon merupakan nama dagang, nama
ilmiahnya adalah politetrafluoroetilena dan disingkat dengan PTFE. Polimer
dihasilkan dari proses polimerisasi adisi senyawa turunan etilen yaitu
tetrafluoroetilena (CF2 = CF2). Teflon sangat tahan
terhadap bahan kimia, panas dan sangat licin. Penggunaan teflon sebagai pelapis
barang yang than panas seperti tangki di pabrik kimia, pelapis panci dan kuali
anti lengket di dapur serta pelapis dasar seterika.
Polivinil klorida (PVC)
Polimer ini merupakan polimer yang dibentuk
oleh monomer kloro etilen (CH2=CHCl). Polimer ini memiliki sifat
yang lebih kuat dibandingkan dengan etilen, tahan panas atau tidak mudah
terbakar. Berdasarkan sifat inilah maka, polivinil klorida banyak dipergunakan
untuk untuk membuat pipa, selang keras, lapisan lantai, piringan hitam, dan
lain- lain.
Bakelit
Polimer bakelit merupakan plastik
termoseting, polimer ini dihasilkan dari suatu kopolimer kondensasi antara
metanal dan fenol. Bakelit sudah banyak dibahas pada plastik termoseting.
Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan listrik, sebagai kotak isolator,
dan dudukan lampu.
Polmetilmetakrilat (PMMA) merupakan senyawa homopolimer yang
dibentuk dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat. Senyawa ini
juga dikenal dengan nama dagang flexiglass (gelas yang fleksibel). PMMA
berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan fleksibel. Pemanfaatannya
sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling mudah kita
amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela pesawat
terbang.
Polimerisasi dari asam akrilat (asam
2-propenoat) atau turunannya menghasilkan serat akrilat seperti orlon, serat
ini menyrupai wol, sehingga dipergunakan untuk jamper, kaos kaki, karpet dan
Lain-lain. Serat sutra didapat dari ulat sutra sebagai bahan yang mengkilat dan
halus serta lembut. Polimer sintetik dari sutra adalah serat sintetik nylon
66 dan nylon 6, walapun hasilnya tidak sebaik sutra namun sudah
mendekati. Polimer ini merupakan poliimida, cocok untuk tekstil halus ,
misalnya untuk pakaian dan pakaian dalam.
Poliester
Poliester merupakan polimer yang disusun oleh
monomer ester. Penggunaan dari polimer ini adalah pengganti bahan pakaian yang
berasal dari kapas. Produk yang dikenal adalah Dacron dan tetoron nama dagang
sebagai serat tekstil. Polimer ini juga dapat dikembangkan lagi dan
dipergunakan sebagai pita perekam magnetic dengan nama dagang mylar
Karet sintetik
Keterbatasan sumber daya karet dan
sifatnya yang perlu ditingkatkan maka diteliti dan didapatkan karet sintetik.
Rantai polimer senyawa ini dapat berikatan
membentuk ikatan silang dengan atom belerang (sulfide) melalui proses
vulkanisasi, sehingga karet sintetik memiliki sifat keras dan kuat
(Sumber : Diknas)
No comments:
Post a Comment