Perang Dunia II

Perang dunia kedua terjadi pada tahun 1939 sampai tahun 1945.
Pihak-pihak yang berperang dalam perang dunia kedua ini adalah kelompok negara
negara poros (Jerman, Italia dan Jepang) dengan kelompok negara-negara sekutu
(antara lain Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Belanda, Denmark dan
Norwegia). Secara garis besar perang ini terbagi dalam perang di kawasan Eropa
dan kawasan Asia Pasifik. Di Eropa Perang ini diawali oleh serangan Jerman ke
Polandia pada tanggal 1 September 1939. Serangan ini telah memicu berbagai
peperangan lain di kawasan Eropa. Di sisi lain, Jepang, yang berada di kawasan
Asia pasifik, secara tiba-tiba mengebom
pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawaii) pada 7
Desember 1941. Jepang dalam waktu yang relatif singkat berhasil menduduki basis
militer Amerika Serikat dan sekutunya di Asia-Pasifik. Beberap kepulauan di
Lautan Pasifik dan daerah jajahan Inggris, Perancis, dan Belanda di Asia Timur
dan Asia Tenggara diduduki. Jepang memang telah lama bercita-cita membentuk
imperiuam Asia Timur Raya.
Perang Dunia II di Daratan
Eropa
Pada 1 September 1939 Jerman menyerang
Polandia. Serangan ini menandai munculnya Perang Dunia II. Pendudukan Jerman
atas Polandia menjadi ancaman bagi Uni Sovyet. Oleh karena itu, Uni Sovyet
menyerang Polandia dari arah Timur. Tujuan serangan Uni Sovyet adalah untuk
membendung ancaman atau gerakan tentara Jerman ke daerah di sebelah Timur
Polandia. Akhirnya, Polandia diduduki oleh Jerman dan Uni Sovyet. Sedangkan
Inggris dan Perancis tidak mampu menolong Polandia, meskipun kedua negara itu
telah menyatakan perang kepada Jerman pada 3 September 1939. Pada tanggal 10 Mei
1940, Jerman menyerbu Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Serangan ini dilanjutkan
ke Perancis pada awal bulan Juni 1940, melalui kota Sedan. Perancis yang
diserang dari Utara dan Selatan tidak dapat mempertahankan diri dari serangan
Jerman. Oleh karena itu, Jenderal de Gaulle melarikan diri ke Inggris untuk
membentuk pemerintahan pengasingan di London, Inggris.
Jerman melanjutkan pertempuran di front
Barat dengan menyerbu Inggris. Usaha Jerman untuk menguasai Inggris mengalami
kegagalan karena beberapa sebab, di antaranya: (1) wilayah Inggris terpisah
dari daratan Eropa sehingga Jerman tidak dapat menyerang Inggris secara
langsung, (2) Inggris memiliki angkatan perang yang lebih baik dibandingkan
negara-negara Eropa daratan, dan (3) Inggris mendapat bantuan peralatan perang
dari Amerika Serikat. Atas dasar kenyataan itu, Jerman bersama-sama dengan
Italia dan Jepang menandatangani pakta pertahanan militer pada tanggal 27
September 1940, yang berisi kesepakatan untuk saling membantu apabila salah
satu dari mereka diserang oleh negara lain. Di samping front Barat, Perang
Eropa juga terjadi di front Timur dengan pusat peperangan di wilayah yang
memisahkan Jerman dan Uni Sovyet.
Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman
melancarkan serangan ke arah Timur dengan tujuan untuk menguasai Uni Sovyet.
(Perhatikan Gb. 2.3). Serangan Jerman ke arah Timur sangat merugikan Jerman
karena menyebabkan hubungan Uni Sovyet
dengan Perancis dan Inggris menjadi lebih dekat, sehingga kekuatan lawan
menjadi lebih kuat.
Perang Pasifik
Perang Eropa kemudian berubah menjadi
Perang Dunia II, setelah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember
1941. Hancurnya Pearl Harbour, memudahkan Jepang untuk mewujudkan cita-citanya,
yaitu membentuk Persekmakmuran Asia Timur Raya. Daerah-daerah di Asia Timur dan
Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Jepang dengan
mudah menguasai daerah-daerah di Asia Timur dan Asia Tenggara. Seolah-olah,
Jepang tidak mendapat perlawanan yang berarti dari negara-negara Barat
(Inggris, Perancis, Belanda, dan Amerika Serikat) untuk menguasai daerah-daerah
Asia Tenggara. Jepang mulai mengalami kesulitan, setelah Amerika Serikat
menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang
terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan
dalam pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga
dapat digagalkan oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada
bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942, pasukan Amerika Serikat mendarat di
Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan pada bulan Februari 1943, tentara Jepang
telah dipukul mundur dari sana dengan menderita kerugian yang sangat besar.
Sejak tahun 1943, Jepang harus merubah strategi perangnya dari ofensif
(menyerang) menjadi defensif (bertahan). Pendek kata, kendali Perang Pasifik
mulai dipegang Amerika Serikat. Artinya, Amerika Serikatlah yang menentukan
waktu serangan akan dilakukan. Sedangkan Jepang sebagai pihak yang mulai
terdesak hanya bisa menunggu dan berusaha untuk mempertahankan wilayah yang
telah didudukinya.
Jepang secara perlahan, tapi pasti harus
mengakui keunggulan Amerika Serikat di setiap medan pertempuran. Pada bulan
Februari 1944, pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir tentara Jepang dari
Kwayalein di Kepulauan Marshall. Pasukan Sekutu terus bergerak menuju ke Jepang
sebagai pusat kekuatannya. Pada bulan Juni 1944, pasukan pengebom B-29 Amerika
Serikat mulai berhasil melumpuhkan pasukan Jepang di beberapa daerah yang
strategis. Bahkan, Angkatan Laut Jepang berhasil dilumpuhkan oleh pasukan
Sekutu di Laut Filipina. Pada bulan Juli 1944, Jepang harus kehilangan
pangkalan Angkatan Laut di Saipan (kepulauan Mariana). Ketika pasukan Jepang
kewalahan menghadapi pasukan sekutu,
Jepang kemudian berusaha mendapatkan dukungan dan bantuan daerah jajahan
untuk keperluan perang.
Oleh karena itu Jepang kemudian
mengadakan mobilisasi politik dan ekonomi wilayah jajahan, termasuk wilayah
jajahan Indonesia. Mobilisasi politik dilakukan dengan cara membentuk
organisasi militer dan semi militer. Organisasi militer dan semi militer itu
antara lain Heiho, Pembela Tanah Air
(PETA), Jawa Hokokai, Gerakan Tiga A dan Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Semua
organisasi itu dibentuk oleh Jepang dengan harapan dapat mendukung Jepang dalam
perangnya melawan pasukan sekutu. Di samping itu, untuk semakin menarik simpati
rakyat Indonesia agar mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang
memberikan ‘janji kemerdekaan di kemudian hari’. Indonesia pun dijanjikan akan
diberikan kemerdekaan di kemudian hari. Untuk itu Jepang kemudian membentuk
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Dalam
bahasa Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Untuk melanjutkan
tugas-tugas persiapan kemerdekaan Indonesia,
BPUPKI kemudian diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI). Dalam bahasa Jepang PPKI disdebut dengan Dokuritsu Junbi Inkai. Untuk
semakin meyakinkan rakyat Indonesia, Komando Tentara Jepang wilayah Selatan
menyepakati bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7 September
1945. Bahkan, beberapa pemimpin Indonesia (diantaranya Sukarno) diundang pemerintah Jepang untuk menerima
informasi tersebut.
Sedangkan mobilisasi ekonomi dilakukan
dengan memaksa penduduk untuk menyerahkan kekayaannya guna kepentingan perang,
demi kemakmuran bersama. Setiap penduduk diwajibkan menyerahkan kekayaannya
kepada pemerintah Jepang. Rakyat harus menyerahkan barangbarang berharga (emas
dan berlian), hewan, bahan makanan kepada pemerintah Jepang. Untuk memperlancar
usaha-usahanya, Jepang membentuk Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nogyo
Kumiai (Koperasi Pertanian). Mobilisasi politik dan ekonomi yang dilakukan
Jepang cukup berhasil, tetapi tidak cukup untuk menghadapi serangan pasukan
Sekutu. Pasukan Jepang pun akhirnya mengakui keunggulan pasukan sekutu. Apalagi
setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom oleh Amerika Serikat. Kota
Hiroshima di bom pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945.. Sebelum
sempat memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Sementara perang yang terjadi di
daratan Eropa sudah lebih dulu berakhir dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu
pada 7 Mei 1945.
Berakhirnya Perang Dunia II
Sebagaimana diketahui bahwa Jerman
berhasil menduduki sebagian besar Eropa Kontinental. Perancis Utara, Belgia,
Belanda, Luxemburg, Austria, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan negara Balkan
sampai ke Kretta berhasil diduduki oleh Jerman. Pendudukan Jerman atas Rumania
yang kaya akan minyak ditentang oleh Uni Soviet. Menteri Luar Negeri Uni
Soviet, Mutolof minta pertanggungjawaban Jerman atas agresinya ke wilayah
sebelah Timut, tetapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Uni Soviet menjadi
sekutu Inggris, namun, Rumania dan Bulgaria memihak Jerman. Sementara, pasukan
Italia berhasil dikalahkan oleh pasukan Inggris yang dipimpin oleh Wavell dalam
pertempuran di Afrika Utara. Kekalahan itu menyebabkan terjadi kerusuhan di
dalam negeri Italia. Untuk menghindari masuknya pasukan Inggris ke Italia,
Jerman mengirimkan pasukannya ke Italia untuk menduduki beberapa daerah yang
strategis. Italia berada di bawah pengawasan tentara Jerman. Pasukan Jerman di
bawah pimpinan Erwin Rommel menyerbu Afrika dan berhasil memukul pasukan Inggris
sampai ke perbatasan Mesir. Kemenangan pasukan Jerman di berbagai medan
pertempuran mulai mendapat pukulan dari pasukan Sekutu sejak tahun 1942.
Tanda-tanda kekalahan Blok Poros (Jerman,
Italia dan Jepang) mulai tampak dari
peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
1.
Kekalahan Jepang dalam pertempuran Laut Karang pada 7 Mei 1942.
2.
Tentara Jerman menderita kekalahan dalam pertempuran di El-Alamein, dekat
Alexandria dari pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan
Alexander.
3. Pasukan
Jerman yang menyerbu Rusia berhasil dikalahkan oleh tentara Uni Soviet yang
dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.
Di samping itu, Jenderal Dwight D.
Eisenhower berhasil mengirimkan pasukannya ke Italia melalui Sicilia dan
Napoli. Tentara Jerman gagal mempertahankan Italia. Mussolini terbunuh dan
Italia menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1944. Pendaratan tentara Sekutu di
pantai Selatan Italia dan Perancis merupakan gerak tipu untuk memancing pasukan
tank Jerman agar bergerak ke Selatan. Pada hal, Sekutu akan mendaratkan
pasukannya secara besar-besaran di Normandia. Sementara, pasukan Uni Soviet
berhasil memukul mundur pasukan Jerman dalam pertempuran di Stalingrad, dan
secara berturut-turut berhasil merebut Polandia, Rumania, dan Bulgaria. Bahkan
bersama-sama dengan pasukan partisan Joseph Bros Tito, pasukan Uni Soviet
berhasil membebaskan Yugoslavia (1944) dan Hungaria (1945) dari kekuasaan
Jerman.
Di medan pertempuran Barat dan Tengah,
pasukan Eisenhower dan pasukan Montgomery menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944.
Jenderal Rommel dan Rundstedt tidak mampu menahan gempuran pasukan Sekutu. Pada
bulan Agustus 1944, Perancis berhasil direbut dari kekuasa-an Jerman. Sedangkan
Belgia berhasil dimerdekakan dari kekuasaan Nazi 10 hari kemudian. Tentara
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis menyer-bu ke Jerman menuju Berlin.
Sedangkan pasukan Syukof menyerbu Berlin dari sebelah Timur. Goring berhasil
ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat. Sedangkan Hitler dan Gobbels bunuh
diri. Sementara, Laksamana Donitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Mei
1945. Akhirnya, Jerman dinyatakan menyerah tanpa syarat pada saat itu. Jerman menandatangani
perjanjian perdamaian di Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945. Pasukan Amerika
Serikat berhasil menghancurkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur dan Laksamana
Chester Nimitz secara berturut berhasil menduduki Filipina (1944), Iwojima dan
Okinawa (1945). Di samping itu, Amerika Serikat berhasil menjatuhkan bom atom
di atas kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
pada tanggal 14 Agustus 1945. Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal
perang USS Missouri di teluk Tokyo pada 2 September 1945.
Kedua perjanjian di atas, berisi
ketentuan yang hampir sama, di antaranya:
1. Jerman dan Jepang harus membayar
kerugian biaya perang.
2. Semua penjahat perang harus dijatuhi
hukuman.
3. Jerman dan Jepang harus didemiliterisir.
4. Jerman dibagi menjadi 4 zona (daerah)
dan masing-masing zona di bawah pengawasan Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
dan Rusia.
5. Wilayah Polandia diperbesar dengan
Danzig dan sebagian wilayah Jerman.
6. Kota Berlin dipecah menjadi dua.
Pengaruh Perang Dunia II
1. Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan politik
dan militer baru yang sangat disegani, terutama karena kemampuan financialnya.
2. Uni Soviet muncul sebagai negara yang
berpengaruh dengan ‘beruang merah’ dan merupakan ancaman bagi Amerika Serikat.
3. Terjadi persaingan yang hebat antara kedua
negara besar tersebut karena masing-masing berkeinginan menjadi pemimpin dunia.
4. Perancis sebagai salah satu anggota Sekutu yang
paling menderita kerugian karena wilayahnya menjadi medan pertempuran.
5. Imperialisme Barat di Asia mengalami
keruntuhan.
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh
bangsa-bangsa Asia untuk memproklamirkan kemerdekaannya.
a. Indonesia, 17 Agustus 1945,
b. Filipina, 4 Juli 1946 (janji Amerika Serikat
tahun 1936),
c. India dan Pakistan menjadi dominion, 15 Agustus
1947,
d. Burma, 4 Januari 1948,
e. Cyolon menjadi dominion, 4 Februari 1948,
f. India merdeka, 26 Januari 1950,
g. Vietminh masih berjuang melawan Vietnam
(Perancis) di bawah pimpinan Ho Chi Minh.
No comments:
Post a Comment